Asuransi Pertanian

kunjungan dari Pemerintah Desa Pandowoharjo Sleman DIY Makka ini hanya contoh SLAWI – Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu, Kabupaten Tegal yang berada di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, disebut sebagai yang terbaik se-Indonesia.

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBP2TP) Kementerian Pertanian, Haris Syahbuddin menjelaskan, di Indonesia hanya ada 26 Taman Sains Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TSP).
“TSP-TTP sebagian besar sudah saya kunjungi. Dilihat dari berbagai sisi, seperti lanskap, tata letak bangunan,
tata lahan, maupun aktivitas pertanian yang ada di dalamnya, TTP Lebaksiu, Kabupaten Tegal merupakan yang terbaik,” ujar Haris saat penyerahan pengelolaan
bangunan dari Kementerian Pertanian kepada Pemkab Tegal di pendapa TTP Lebaksiu, Rabu (26/4).
Haris menguraikan, dibangunnya TSP-TSP di berbagai daerah merupakan tonggak kebangkitan pertanian. Hal itu seiring dengan target pemerintah untuk swasembada pangan dengan tidak mengimpor beras dan terus mengurangi impor jagung.
Disebutkan, pola-pola aktivitas pengembangan pertanian di TTP Lebaksiu sudah sesuai dengan standar.  Di kompleks bangunan yang menelan biaya sekitar Rp 15 miliar itu, dikembangkan berbagai inovasi seperti mina padi dengan ikan dan itik, percontohan produksi pakan dan pemanfaatan limbah ternak, hingga bengkel alat mesin pertanian (alsintan).
“Selain sebagai pusat inkubator untuk lahirnya pebisnis-pebisnis muda dalam bidang pertanian, TTP juga diharapkan bisa menjadi sarana untuk mentransfer
teknologi pertanian,” tambahnya.
Haris juga mengusulkan agar TTP Lebaksiu yang dibangun pada 2015 itu bisa mengembangbiakkan kerbau bule dari Toraja Sulawesi Selatan. Menurutnya, selain sebagai upaya melestarikan hewan tersebut, lingkungan TTP yang luasnya sekitar 4,5 hektare tersebut dinilai cukup mendukung.
“Kerbau bule Toraja merupakan hewan yang cukup populer di Indonesia. TTP Lebaksiu bisa mengembangbiakkan hewan tersebut karena sudah berstandar nasional,” ungkapnya.
Bupati Tegal, Enthus Susmono langsung menyambut baik usulan tersebut. Dia memerintahkan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Tegal,
Khofifah untuk segera mengontak pemerintah daerah Toraja.
“Saya sudah familiar dengan kerbau bule Toraja. Tanduknya cukup panjang. Pengapit wayang juga biasanya terbuat dari tanduk kerbau tersebut. Saya minta nanti bisa
didatangkan satu pasang. Jika hanya satu ekor, bisa kita kawin silangkan dengan
kerbau lokal Tegal,” papar dalang kondang itu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *